sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Tergelincir, Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina Jadi Sorotan

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
21/11/2025 07:28 WIB
Kedua acuan harga minyak tersebut sempat menguat pada sesi Kamis setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) sehari sebelumnya melaporkan penurunan stok minyak.
Harga Minyak Tergelincir, Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina Jadi Sorotan. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Tergelincir, Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina Jadi Sorotan. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak dunia turun pada Kamis (20/11/2025) setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendorong Ukraina menerima kesepakatan damai dengan Rusia untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Kontrak berjangka (futures) Brent ditutup di USD63,38 per barel, merosot 0,2 persen. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir di USD59,14 per barel, melemah 0,5 persen.

Kedua acuan harga minyak tersebut sempat menguat pada sesi Kamis setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) sehari sebelumnya melaporkan penurunan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan.

Usulan damai AS-Rusia tersebut mencakup penyerahan sebagian wilayah Ukraina kepada Rusia dan pengurangan angkatan bersenjata Ukraina, dua hal yang sebelumnya ditolak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pada Kamis, Zelensky mengatakan akan mempelajari usulan tersebut dan berkonsultasi dengan Amerika Serikat mengenai rencana perdamaian itu.

“Banyak yang mengira proposal baru ini akan langsung ditolak oleh Zelenskiy, tetapi ia tidak menepisnya begitu saja,” kata Analis Senior Price Futures Group Phil Flynn, dikutip Reuters.

Flynn menambahkan, “Pertanyaan miliaran dolar sekarang adalah apakah sanksi AS akan berlaku besok. Jika pembahasan damai sudah dekat, sanksi bisa saja dicabut atau ditunda.”

Sanksi AS terhadap perdagangan dengan perusahaan minyak Rusia Rosneft dan Lukoil akan berlaku mulai Jumat, sementara Lukoil memiliki waktu hingga 13 Desember untuk menjual portofolio internasionalnya yang luas.

Penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan mencerminkan peningkatan aktivitas penyulingan seiring tingginya margin dan kuatnya permintaan ekspor terhadap minyak mentah AS.

Menurut EIA, persediaan minyak mentah turun 3,4 juta barel menjadi 424,2 juta barel pada pekan yang berakhir 14 November, jauh di bawah estimasi penurunan 603.000 barel dalam jajak pendapat Reuters.

Meski demikian, analis mencatat persediaan bensin dan distilat di AS naik untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan, mengindikasikan permintaan yang mulai melambat. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement