IDXChannel – Harga minyak mentah kembali terkoreksi di awal perdagangan Kamis (25/7/2024) seiring kekhawatiran akan permintaan yang lemah di China, importir minyak mentah terbesar di dunia, dan ekspektasi kesepakatan gencatan senjata yang semakin dekat di Timur Tengah.
Mengutip data Trading View, pukul 09.24 WIB, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent turun 0,43 persen secara harian ke level USD80,25 per barel. Sementara, futures minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) terdepresiasi 0,31 persen ke USD77,05 per barel.
Dengan ini, minyak mentah sudah melemah enam hari beruntun.
"Meski ada penurunan stok minyak mentah dan bensin di AS, investor tetap berhati-hati terhadap melemahnya permintaan di China, dan ekspektasi pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas menambah tekanan," kata presiden NS Trading, unit Nissan Securities, Hiroyuki Kikukawa, dikutip Reuters, Kamis (25/7).
Selama 2024, impor minyak dan pengolahan kilang di China cenderung lebih rendah dibandingkan 2023 karena permintaan bahan bakar yang lebih rendah di tengah pertumbuhan ekonomi yang lesu, menurut data pemerintah.
Pasar saham AS yang merosot juga mengurangi selera risiko para pedagang, ujar Kikukawa. Ketiga indeks utama di Wall Street berakhir memerah pada Rabu.