"Itu bisa menempatkan sejumlah besar minyak mentah di pasar, itulah sebabnya kami terus bergerak lebih rendah sekarang," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho seperyi dikutip dari Okezone, Rabu (19/5/2021).
Selama sesi, patokan global minyak Brent sempat mencapai 70 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak Maret, terangkat oleh ekspektasi pemulihan permintaan.
Inggris semakin mengurangi pembatasan virus corona pada Senin (17/5/2021) dan Eropa mulai membuka kembali kota dan pantai. Kasus baru di Amerika Serikat juga semakin menurun dan New York mencabut persyaratan masker untuk orang yang divaksinasi.
"Kisah pemulihan permintaan minyak mentah selama paruh kedua tahun ini masih mendukung harga minyak yang jauh lebih tinggi pada akhir tahun, dengan berita Iran ini kemungkinan memangkas beberapa dolar dari target akhir tahun sebagian besar analis," kata Edward Moya, analis pasar senior di pialang berjangka OANDA.
Kemajuan Eropa dan AS dalam pertempuran melawan pandemi kontras dengan situasi di Asia, yang membatasi reli minyak.