Hal tersebut seiring, mengutip Reuters, Senin (22/4), kabar pasar mengenai rencana pemerintah China untuk membeli logam tersebut untuk persediaan negara memicu kekhawatiran terbatasnya pasokan, sedangkan sentimen bullish pada logam dasar juga mendukung hal tersebut.
Kontrak nikel tersebut melonjak 8,6% pada pekan lalu.
Sementara, kontrak nikel bulan Juni yang paling banyak diperdagangkan di Bursa Berjangka Shanghai melonjak 6% menjadi CNY147.660 (USD20.389,68) per ton, level tertinggi sejak Oktober 2023.
Nikel terdorong oleh pembicaraan pasar bahwa Badan Pangan dan Cadangan Strategis Nasional China, berencana membeli nikel pig iron, bahan baku utama untuk baja tahan karat, kata sumber industri kepada Reuters.
Larangan logam dari Rusia, salah satu pemasok utama nikel dan aluminium dunia, oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris juga meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan global.
Lembaga penelitian yang didukung pemerintah China, Antaike, memperkirakan prospek logam termasuk tembaga, emas, dan aluminium akan tetap kuat karena prospek permintaan China yang kuat dan ketidakpastian makro.