Secara teknikal, dalam chart harian (daily), saham ASII menunjukkan tekanan jual yang signifikan dan sedang berada di kisaran area support. Apabila saham ASII turun ke bawah level 4.900, level support selanjutnya berada di 4.690 dan 4.575.
Level resistance terdekat untuk ASII berada di area 5.000 dan 5.100.
Secara fundamental, kinerja keuangan Astra terbilang solid. Pendapatan bersih tumbuh 5,04 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp316,57 triliun sepanjang 2023. Laba bersih perusahaan pun meningkat 16,91 persen YoY menjadi Rp33,84 triliun, mencatatkan rekor tertinggi.
Marjin kotor (GPM) dan marjin laba usaha (OPM) Astra tercatat dalam angka yang positif, masing-masing 23,16 persen dan 13,98 persen.
Metrik profitabilitas, return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) ASII juga masih di rentang kinerja historis, masing-masing 17,32 persen dan 7,88 persen.
Investor pun menantikan rilis kinerja Astra selama kuartal I-2024 dalam beberapa waktu ke depan. TradingView memproyeksikan, laba per saham (EPS) ASII mencapai Rp196,67. Sebelumnya, selama kuartal I-2023, EPS Astra tercatat Rp215 per saham.