Menurut laporan keuangan, beban pokok penjualan CSRA menyusut menjadi Rp82,40 miliar per Maret 2022, dari periode sama tahun 2021 sebanyak Rp90,60 miliar.
Setelah perhitungan pajak, laba bersih CSRA tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp103,41 miliar, atau melejit 149,89 perse dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp41,38 miliar.
Kinerja itu membuat laba tahun berjalan per saham dasar perseroan tumbuh dari semula Rp20, menjadi Rp50.
Hingga Maret 2022, perseroan membukukan total aset senilai Rp1,77 triliun, atau lebih tinggi 1,08 perse dari posisi aset akhir 2021 sebanyak Rp1,75 triliun. Liabilitas atau utang CSRA menyusut menjadi Rp887,56 miliar, sedangkan ekuitas berkembang mencapai Rp884,70 miliar.
"Net Debt/Equity selama 1Q22 berada pada level 0,67x, lebih rendah dari level 2021 di 0,78x," tutup CSRA. (RAMA)