IDXChannel - Tak hanya berdampak pada perekonomian dunia, virus korona juga meresahkan industri sepatu yang terganggu bahan bakunya.
Dikatakan Direktur Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri, bahan baku sepatu banyak berasal dari China.
Akibat tak biasa stok dan memesan bahan baku sesuai permintaan, membuat proses pembuatan sepatu terganggu.
"Dengan kondisi itu, industri kita tidak melakukan stok bahan baku, kita hanya beli bahan baku untuk diproduksi sesuai jumlah yang di-order, masalahnya saat Januari, Februari ada outbreak virus korona," pungkasnya di Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Menurunnya produksi sepatu hingga 20% dapat menyebabkan kenaikan harga 10% termasuk shipping.
Jika bahan baku tak kunjung masuk hingga akhir Maret, maka produksi terancam turun hingga 50%.
Kondisi ini akan membuat para pelaku industri harus meningkatkan produksi sesuai pesanan distributor sepatu bermerek dengan biaya yang meningkat untuk membiayai lemburnya para pekerja yang mengejar target. (*)
Advertisement
Harga Sepatu Naik 10 Persen, Bahan Baku dari China Terhambat
Tak hanya berdampak pada perekonomian dunia, virus korona juga meresahkan industri sepatu karena terganggu akibat bahan baku terhambat dari China.

Harga Sepatu Naik 10 Persen, Bahan Baku dari China Terhambat. (Foto: Ist)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Tim Editor
Advertisement
Advertisement