Menurut Renny, IPO ini menjadi momen penting bagi BUAH yang telah bertransformasi dari bisnis kecil keluarga menjadi perusahaan publik. Kini, Perseroan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk mempermudah mobilitas masyarakat agar lebih efektif dan efisien.
Sementara, Direktur BUAH, Vianita Januarini, menyebut bahwa fundamental perseroan saat ini dalam kondisi yang sangat baik. BUAH juga telah menetapkan target pertumbuhan penjualan sebesar 40 hingga 50 persen tahun ini. Target tersebut didasarkan pada optimisme bahwa permintaan masyarakat semakin tinggi terhadap produk segar dan sehat baik dari buah dan sayuran.
“Pada triwulan I-2022 ini kami telah mencatatkan penjualan sekitar Rp200 miliar. Kami optimistis kinerja tahun ini akan berjalan sesuai dengan rencana yang kami tetapkan,” ujar Vianita.
Secara keseluruhan, Perseroan berhasil mencatatkan tren pertumbuhan yang baik dalam tiga tahun terakhir kendati pandemi Covid-19 melanda di seluruh dunia. Bahkan, penjualan bersih Perseroan pada tahun lalu tembus menjadi Rp1,02 trilun atau mengalami peningkatan sebesar 32,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hal itu disebabkan oleh peningkatan kebutuhan dan daya beli masyarakat untuk buah-buahan dan ketersediaan stok barang yang lebih stabil dari tahun sebelumnya terutama untuk item- item yang utama seperti Apel, Anggur, Jeruk, dan Pir.