Dengan demikian G dalam ESG yang merupakan Governance adalah dengan langkah WMPP melakukan IPO. Menurut Tumiyana, kedepanya selain mendapat capital dari market dengan harga yang murah, bisa dapat support funding dengan konsep ESG yang boleh dibilang menarik, itu jadi penggerak mereka berbuat sesuatu untuk planet ini.
"Sehingga kalau kita berbicara membangun Widodo Makmur ini kalau saya balik kalimatnya adalah profitnya di ujung, jadi people, planet dan profit. Akibat develop orang kita di planet ujung perbuatan kita adalah profit," jelasnya.
Tumiyana menuturkan, dari total penggunaan dana yang didapat dari IPO, salah satunya untuk pengembangan usaha ekspor jet kerja sama operasi dengan Australia. Kemudian yang kedua untuk injection ke anak usaha dan untuk melakukan penanaman integrated farming.
"Sisanya yang 50% kira-kira untuk modal kerja, jadi seluruh pendapatan capital itu kita pakai untuk meningkatkan usaha kedepan karena setelah IPO ini kita akan melakukan capex spending yang cukup besar per tahunnya Rp1,8 triliun dan menjadi Rp10,8 triliun dengan durasi 5 tahun mendatang, untuk mendasari sarana produksi perusahaan sehingga kita akan menuju market cap nasional yang lebih besar," jelas Tumiyana.
Sedangkan untuk respon investor, menurut Tumiyana melihat dari kondisi global saat ini mulai merangkak naik, meski pembukaan IHSG Widodo Makmur melemah, sekarang mulai ada peningkatan.