Di sisi lain, Vale Indonesia mencatatkan kinerja solid pada 2024 dengan biaya pokok penjualan per ton nikel terendah dalam tiga tahun terakhir, yaitu sebesar USD9.374. Perseroan juga mempertahankan rekor nihil kecelakaan fatal (zero fatality), serta mencapai angka Total Recordable Injury Frequency Rate (TRIFR) terbaik sepanjang sejarah operasional, didukung oleh lebih dari 13,3 juta jam kerja aman di tiga proyek strategis, yaitu Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, IGP Pomalaa, dan IGP Sorowako Limonite.
Vale Indonesia juga berhasil memperoleh perpanjangan izin operasional dalam bentuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tanpa pelepasan lahan. Hal itu sejalan dengan upaya mendukung hilirisasi nasional dan transisi energi.
(Febrina Ratna Iskana)