Hasilkan Dana Rp39,6 T, Dana Kelolaan Ashmore Asset Management (AMOR) Tumbuh Positif

IDXChannel - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) melaporkan total kenaikan dana kelolaan triwulan II 2021/2022 mengalami kenaikan sebesar 9,0% per kuartal dan 2,7% secara yoy ke posisi tertinggi yang pernah dicapai. Adapun kenaikan itu menghasilkan dana sebesar USD2,8 miliar atau setara Rp39,6 triliun pada akhir Desember 2021.
Pertumbuhan di dana kelolaan dari USD0,23 miliar atau Rp3,3 triliun didorong oleh arus dana masuk sebesar USD0,20 miliar atau Rp2,8 triliun dan kinerja positif investasi sebesar USD0,03 miliar atau Rp0,5 triliun.
Presiden Direktur Ashmore Asset Management Indonesia Ronaldus Gandahusada mengatakan, seiring dengan pemulihan ekonomi dan pasar yang berlanjut pada tahun 2021, Ashmore Indonesia mencapai tonggak baru dalam jumlah dana kelolaannya.
"Bersandar pada reputasi baik yang kuat, strategi bisnis juga berhasil mendiversifikasikan tipe nasabah dan dana kelolaan, dengan pertumbuhan aset yang kuat dalam tema Investasi saham ekuitas dan momentum positif melalui kemitraan kami dengan Bukalapak Pada semester dua tahun 2021 varian baru covid, kondisi likuiditas yang lebih ketat dan tekanan regulasi lebih lanjut di China, merupakan beberapa tantangan bagi Indonesia," katanya dalam keterangan resmi di laman keterbukaan informasi BEI, Senin (17/1/2022).
Namun, Perseroan yakin bahwa banyak dari hambatan tersebut diperkirakan akan mereda pada tahun 2022 dan prospek pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tetap positif.
"Dengan latar belakang yang menggembirakan ini, pendekatan pengelolaan dana secara aktif Ashmore Indonesia dapat terus mencari peluang investasi yang menarik untuk memberikan kinerja yang lebih baik bagi klien,” ujarnya.
Tema investasi saham secara khusus mengalami arus masuk dana yang kuat sementara pertumbuhan di produk lainnya seperti Reksadana pasar uang mendapatkan manfaat dari kerjasama strategis dengan Bukalapak.
Pasar saham dan obligasi Indonesia membukukan kinerja yang baik di triwulan terakhir tahun 2021. Meskipun penyebaran yang cepat varian Omicron baru COVID-19, dampak awal terhadap harga aset dari munculnya varian baru tersebut tidak senegatif munculnya varian sebelumnya karena efektivitas vaksinasi dan pasar modal didukung oleh indikator ekonomi makro Indonesia yang kuat.
Angka inflasi yang bertahan di level tinggi mendorong bank sentral global untuk mulai memperketat kebijakan atau memberi sinyal tingkat yang lebih tinggi pada tahun 2022, dan akibatnya pasar saham mengungguli kelas aset pendapatan tetap.
Pertumbuhan Ashmore Indonesia selama kuartal terakhir menggambarkan hal ini dengan aliran dana ke tema Investasi saham yang menggembirakan untuk kelas aset dengan pengembalian yang lebih tinggi.
(NDA)