IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa kuartal I 2020 Indonesia masih tumbuh 2,97% sedangkan negara lain sudah minus, tetapi di kuartal II, Indonesia sudah -5,3%.
Oleh karena itu, seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (Setkab), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para Gubernur dan Bupati-Walikota mempercepat belanja APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota, terutama yang berkaitan dengan belanja barang, modal, dan bantuan sosial (bansos) agar meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah.
Presiden mengatakan, untuk kuartal III ini, Indonesia masih punya waktu 1 bulan, yaitu bulan September. Jika masih berada pada posisi minus, artinya Indonesia akan masuk ke resesi.
”Karena itu, saya minta ini dari data yang dilaporkan per 27 Agustus 2020 rata-rata nasional belanja untuk APBD provinsi ini masih di angka 44,74%, 44%, (sedangkan) belanja kabupaten dan kota mencapai 48,8%. Hati-hati mengenai ini,” tutur Presiden saat memberikan arahan ke para Gubernur dalam Rapat Terbatas (Ratas) Menghadapi Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara Virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Jokowi menyampaikan bahwa ia sangat memantau realisasi belanja untuk barang dan jasa, untuk belanja modal berapa, dan belanja bansos. ”Aceh untuk realisasi barang dan jasa sudah berapa persen, Sumut baru berapa persen, Bengkulu juga coba dilihat baru berapa persen, Sumbar sudah berada di atas 50%, 52%. Saya kira angka-angka ini yang betul-betul kita cermati,” imbuhnya.