IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi nilai perdagangan di bursa karbon Indonesia telah mencapai Rp30,7 miliar hingga 30 November 2023 lalu.
Nilai tersebut didapat dari total volume perdagangan sebanyak 490.716 ton setara karbondioksida (CO2e) yang terjadi sejak bursa karbon dirilis pada 26 September 2023 lalu.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, nilai perdagangan tersebut meliputi 30,56 persen di pasar reguler atau senilai Rp9,38 miliar, 9,24 persen di pasar negosiasi atau Rp2,84 miliar, serta 60,2 persen di pasar lelang atau Rp18,48 miliar.
"Ke depan potensi bursa karbon di Indonesia masih besar mengingat 71,95 persen karbon yang ditawarkan masih belum terjual," ujar Inarno, dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan November 2023, Senin (5/12/2023).
Inarno menjelaskan, hingga November 2023 lalu terdapat peningkatan pengguna jasa di bursa karbon menjadi 41 dari 25 pengguna jasa karbon di Oktober 2023 lalu. Selain itu, tercatat sebanyak dua penjual unit karbon dan 23 pembeli unit karbon.