sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Holding  BUMN Farmasi Catat Peningkatan Kinerja Keuangan hingga Rp15 Triliun di Semester I-2021

Market news editor Arif Budianto/Kontributor
27/09/2021 13:11 WIB
Ditopang program penanganan Covid, holding BUMN Farmasi catat peningkatan transaksi keuangan hingga Rp15 triliun pada semester 1 - 2021.
Holding  BUMN Farmasi Catat Peningkatan Kinerja Keuangan hingga Rp15 Triliun di Semester I-2021(Dok.MNC Media)
Holding  BUMN Farmasi Catat Peningkatan Kinerja Keuangan hingga Rp15 Triliun di Semester I-2021(Dok.MNC Media)

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, jika dilihat penjualan bersih perusahaan diluar penugasan pandemi Covid-19, kinerja Holding BUMN Farmasi masih on the track, meski masih menghadapi tantangan untuk penjualan ekspor, karena adanya lockdown di beberapa negara penerima produk Holding BUMN Farmasi, khususnya vaksin.

Demikian juga dengan penjualan dalam negeri sektor pemerintah, sesuai dengan instruksi pemerintah, bahwa saat ini, fokus pada vaksin Covid-19, termasuk dengan obat-obatan, yang digunakan untuk penanganan Covid-19. 

“Untuk Bio Farma sendiri, penjualan kami tanpa penugasan Covid-19, masih bisa mencapai Rp 985 miliar, yaitu mencapai 84,39% dari yang ditargetkan pada Semester I 2021. Pencapaian ini terdiri dari penjualan ekspor yang mencapai Rp 549 miliar, dan untuk penjualan dalam negeri (pemerintah), mencapai Rp 66,39 miliar, atau baru terealisasi 59,8% dari yang dianggarkan”, ungkap Honesti dalam siaran persnya, Senin (27/9/2021).

Honesti menambahkan, Bio Farma dalam menghadapi pandemi, berhasil menciptakan inovasi produk berupa kit diagnostik untuk mendeteksi virus Covid-19, berupa Rapid Test polymerase chain reaction (RT-PCR) yang diluncurkan pada Semester I tahun 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Inovasi yang dihasilkan dari hasil kolaborasi bersama startup, yang sudah memenuhi gold standard  RT-PCR kit. RT-PCR ini juga dilengkapi dengan media VTM (Viral Transport Media) yang dibuat dan diproduksi secara mandiri oleh Bio Farma.

“Penjualan sektor swasta, mencapai Rp 431 miliar, atau sudah mencapai 105% dari yang dianggarkan sebesar Rp 411 miliar. 68,86% dari total penjualan dalam negeri sektor swasta diperoleh dari penjualan untuk RT-PCR dengan nama M-BioCov, mencapai Rp 283 miliar”, ujar Honesti. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement