IDXChannel - Pasar modal Indonesia resmi memasuki usia ke-48 sejak diaktifkan kembali pada 10 Agustus 1977.
Perayaan tahun ini akan ditandai dengan seremoni pembukaan perdagangan saham pada Senin (11/8/2025), yang dipimpin oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Mahendra akan didampingi seluruh anggota Dewan Komisioner OJK serta jajaran direksi Self Regulatory Organization (SRO).
Memasuki usia barunya, optimisme pelaku pasar terhadap kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin menguat, seiring dengan meningkatnya minat investor.
IHSG ditutup di level 7.533,385 pada Jumat (8/8/2025) akhir pekan lalau atau menguat tipis 0,06 persen dari 7.537,768 pada pekan sebelumnya.
Adapun indeks saham berpotensi bergerak dalam rentang 7.438–8.692 sepanjang 2025. Hal ini menunjukkan kemungkinan untuk melampaui target 8.000 jika tren positif berlanjut.
Hingga akhir Juli 2025, total penghimpunan dana di pasar modal Indonesia tercatat mencapai Rp144,78 triliun, naik 11,64 persen secara tahunan (yoy) berdasarkan data OJK.
Dari jumlah tersebut, Rp8,49 triliun berasal dari penawaran umum perdana saham (IPO) oleh 16 emiten baru.
Selain IPO, pendanaan juga diperoleh melalui instrumen lain seperti obligasi dan rights issue. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai penerbitan efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) mencapai Rp132,2 triliun, yang terdiri dari 116 emisi oleh 65 penerbit.
Minat terhadap instrumen utang dinilai tetap solid meski pasar keuangan menghadapi dinamika global. Saat ini, masih terdapat lima emisi dari empat penerbit EBUS yang berada dalam pipeline BEI.
Di sisi lain, sektor securities crowdfunding (SCF) juga terus berkembang. Hingga 31 Juli 2025, terdapat 18 penyelenggara SCF yang telah mengantongi izin dari OJK.
Sepanjang periode tersebut, terdaftar 876 efek dari 534 penerbit dengan jumlah pemodal mencapai 184.504 pihak. Total dana yang dihimpun melalui SCF dan tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencapai Rp1,64 triliun.
Partisipasi investor ritel domestik juga semakin dominan, menyumbang sekitar 44 persen dari total transaksi saham hingga Juni 2025.
Dari total 16,998 juta investor pasar modal, sebanyak 16,948 juta di antaranya adalah investor ritel domestik. Adapun rata-rata jumlah investor aktif harian pada Juni 2025 tercatat sekitar 179 ribu orang.
(DESI ANGRIANI)