sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IATA Terbitkan Obligasi dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan Tahap I Tahun 2023 

Market news editor Nia Deviyana
08/09/2023 12:00 WIB
Aksi korporasi tersebut sebagai bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I MNC Energy Investments.
IATA Terbitkan Obligasi dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan Tahap I Tahun 2023. Foto: MNC Media.
IATA Terbitkan Obligasi dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan Tahap I Tahun 2023. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT MNC Energy Investments Tbk atau Perseroan (IATA) akan melaksanakan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I MNC Energy Investments Tahap I Tahun 2023 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya sebesar Rp500 miliar.

Aksi korporasi tersebut sebagai bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I MNC Energy Investments yang menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp1 triliun.

Selain itu, Perseroan juga akan menerbitkan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I MNC Energy Investments Tahap I Tahun 2023 (“Sukuk Wakalah”) dengan jumlah dana modal investasi sebanyak-banyaknya sebesar Rp250 miliar, dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I MNC Energy Investments dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp500 miliar.

Obligasi dan Sukuk Wakalah ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, berupa benda atau pendapatan atau aktiva lain milik Perseroan dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak manapun. 

Seluruh kekayaan Perseroan, baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, kecuali aktiva Perseroan yang dijaminkan secara khusus kepada krediturnya, menjadi jaminan atas semua kewajiban Perseroan kepada
semua krediturnya yang tidak dijamin secara khusus atau tanpa hak istimewa termasuk Obligasi dan Sukuk Wakalah ini secara pari passu berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

PT KB Valbury Sekuritas dan PT MNC Sekuritas bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat.

Penerbitan 2 skema permodalan ini memperoleh hasil pemeringkatan idA- (Single A Minus) dan idA-(sy) (Single A Minus Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Dana yang diperoleh dari hasil Obligasi dan Sukuk Wakalah ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi terkait, akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk melakukan trading batu bara, pembayaran fasilitas pinjaman, serta pemberian pinjaman kepada PT Bhakti Coal Resources (BCR) untuk mempercepat pengembangan usaha entitas anak di sektor pertambangan batu bara. 

IATA mengelola 8 IUP-Operasi Produksi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan secara aktif menggenjot hasil produksi untuk memenuhi permintaan batu bara yang tinggi serta terus melakukan eksplorasi untuk mencari tambahan
cadangan terbukti. 

Pada 2024, Perseroan berencana untuk memulai produksi dari IUP PT Arthaco Prima Energy (APE), yang akan memberi kontribusi signifikan bagi pertumbuhan bisnis IATA.

Berdasarkan laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), saat ini IATA memiliki cadangan batu bara sebanyak 386,6 juta MT. Total tersebut diperoleh dari hanya sekitar 20% luas area penambangan Perseroan sebesar 72.478 Ha. 

IATA meyakini cadangan batu bara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi menunjukkan tambahan cadangan terbukti, setidaknya sebanyak 600 juta MT untuk semua IUP.

(NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement