Merujuk survei global investor PwC 2024, sebanyak 12 persen organisasi telah merasakan dampak nyata dari perubahan iklim terhadap bisnis mereka.
Cita mengingatkan bahwa suhu global pada 2024 telah melampaui batas 1,5 derajat Celsius sebagaimana ditetapkan dalam Paris Agreement.
"Makanya di sini kita betul-betul perlu commit untuk bisa bagaimana mereduksi dampak-dampak yang bisa meningkatkan temperatur global," kata dia.
Adapun pada sesi kedua menghadirkan diskusi panel dari berbagai pemangku kepentingan. Yuliana Sudjonno dari PwC Indonesia sekaligus anggota Dewan Standar Keberlanjutan IAI menjelaskan dari sisi praktisi dan penyusun standar.
Avina Sugiarto dari East Ventures melengkapi diskusi dengan pandangan kreditur terhadap penerapan ESG dalam pembiayaan perusahaan.
Panel ini menyoroti pentingnya pemahaman menyeluruh terhadap IFRS S1 dan S2 dalam mengintegrasikan prinsip ESG secara strategis dan sistematis.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan utama ESG bertajuk Navigating ESG in Global Economy Uncertainty, setelah sebelumnya terlenggara ESG Conference pada akhir Juni lalu.
Kegiatan ini akan diakhiri dengan ajang penghargaan ESG Award pada 4 Juli 2025.
(NIA DEVIYANA)