IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melesat pada Kamis (15/5/2025) seiring katalis positif soal kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang memicu reli pasar global.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.25 WIB, IHSG mendaki 1,24 persen ke level 7.066,79. Sebanyak 353 saham menguat, 232 saham melemah, dan 375 sisanya stagnan.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp6,38 triliun dan volume perdagangan 10,33 miliar saham.
Saham-saham bank besar melejit, menjadi penggerak (movers) indeks acuan. Sebut saja, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) meningkat 4,16 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tumbuh 3,47 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terapresiasi 2,75 persen, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,27 persen.
Selain itu, saham unggulan (big cap) milik konglomerat juga mengerek kinerja IHSG hari ini.
Saham properti milik taipan Aguan-Grup Salim PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) melambung 8,77 persen, emiten milik Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) bertambah 6,46 persen, dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) 2,02 persen serta PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) tumbuh 1,66 persen.
Kemudian, saham energi milik Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik 2,76 persen, dan emiten produsen mi instan Grup Salim PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menguat 0,67 persen.
Saham emiten telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga ikut andil dalam kenaikan indeks, yakni sebesar 2,32 persen dan konglomerat otomotif PT Astra International Tbk (ASII) menghijau 0,62 persen.
Perang dagang global yang dipicu oleh Presiden AS Donald Trump tampak mereda, menyusul kesepakatan gencatan senjata tarif antara AS dan China. Namun pasar keuangan tetap berhati-hati terhadap prospek ke depan.
“Saya agak berhati-hati untuk mengejar reli saham di level saat ini,” kata analis IG, Tony Sycamore.
“Kita masih harus menunggu kejelasan dari perkembangan negosiasi tarif dengan negara-negara lain. Tapi sejauh ini, skenario terburuk sudah tercermin dalam harga pasar.” (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.