sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Berpeluang Lanjutkan Tekanan ke 6.640-6.600 di Awal Pekan Depan

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
27/05/2023 06:00 WIB
IHSG berpeluang melanjutkan tekanan pada awal pekan depan Senin (29/5/2023) dipengaruhi sentimen terkait plafon utang dan kebijakan The Fed.
IHSG Berpeluang Lanjutkan Tekanan ke 6.640-6.600 di Awal Pekan Depan. (Foto: MNC Media)
IHSG Berpeluang Lanjutkan Tekanan ke 6.640-6.600 di Awal Pekan Depan. (Foto: MNC Media)

Perwakilan Gedung Putih dan Partai Republik dikabarkan semakin dekat untuk mencapai kesepakatan dalam menaikkan jumlah utang dan membatasi belanja pemerintah AS dalam dua tahun ke depan.

"Di bawah kesepakatan yang akan dicapai ini, belanja pertahanan diizinkan untuk dinaikkan 3% tahun depan sesuai permintaan Presiden Joe Biden," terang Philip Sekuritas Indonesia dalam risetnya.

Di sisi lain, peningkatan indeks konsumsi pribadi (PCE) periode April 2023 sebesar 4,4% yoy kembali meningkatkan kecemasan pasar terhadap kemungkinan pengetatan moneter. Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 4,2%. PCE yang notabene menjadi alat bagi bank sentral AS (Federal Reserve) untuk mengukur inflasi itu juga meningkat 0,4% secara bulanan (MoM), dari bulan lalu di level 0,1% MoM.

"Walaupun suku bunga acuan (Indonesia) jauh berada di atas inflasi dan nilai tukar Rupiah relatif stabil, tapi risiko dari kenaikan suku bunga acuan The Fed masih cukup besar," lanjut Phintraco.

Pada pekan depan, sejumlah data makro regional juga menjadi perhatian investor. China bakal merilis data NBS Manufacturing PMI periode Mei 2023 pada Rabu (31/5), dan AS akan mengumumkan data ISM Manufacturing PMI terbaru pada Kamis (1/6).

Sebagai catatan, IHSG ditutup melemah 0,26% di 6.687,00 pada Jumat (26/5). Sebanyak 204 saham menguat, 324 melemah, dan 209 lainnya stagnan. Transaksi mencapai Rp9,26 triliun, dengan volume bersih 21,53 miliar lembar saham.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement