Menurut William, IHSG berpeluang menguat untuk mengawali perdagangan pada bulan kesebelas pada 2023, di mana terdapat rilis data perekonomian berupa data inflasi yang disinyalir masih akan stabil.
"Sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola gerak IHSG ditengah fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar," tulis William, dalam riset tersebut.
Sebelumnya, IHSG berakhir menguat 16,31 poin (0,24 persen) menuju level 6.752,21 pada penutupan Selasa (31/10/2022).
Sebanyak 252 saham menguat, 291 saham melemah dan 210 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp11,1 triliun dari 25,6 miliar saham yang diperdagangkan. (TSA)