Sebelumnya, Head of Investment Information Mirae Asset, Martha Christina mengatakan, indeks mengalami penurunan 0,2% secara month on month di September 2023. Hal ini dikarenakan adanya kabar bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga, yang membuat nilai tukar Rupiah dan yield obligasi mengalami kenaikan.
Sementara, secara kuartalan, IHSG tercatat outperform atau naik 4,2% yang ditopang oleh kenaikan harga komoditas. Dalam hal ini, sektor bahan baku dan sektor energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik sepanjang kuartal III 2023.
“Sementara sektor teknologi menjadi pemberat IHSG, di mana secara year to date turun 16% dan secara kuartalan turun 9%,” ujar Martha.
Martha menyebut bahwa potensi window dressing masih tinggi. Sebagai informasi, Window dressing adalah kegiatan di mana investor institusi di pasar modal mempercantik portofolionya agar laporan keuangan tahunannya terlihat lebih baik.
Sepanjang Oktober dan Desember dalam 10 tahun terakhir, IHSG mencetak rerata return 2,1% dan 2,6%. Aksi window dressing umumnya dilakukan dengan membeli efek-efek di pasar modal secara lebih agresif, sehingga membuat pasar saham bergerak positif.
(FRI)