sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Berpeluang Tembus 7.100 di Akhir 2023

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
18/10/2023 10:34 WIB
IHSG berpeluang menembus level 7.100 di akhir 2023. Terutama dengan adanya fenomena Santa Claus Rally pada Desember mendatang.
IHSG Berpeluang Tembus 7.100 di Akhir 2023. (Foto: MNC Media)
IHSG Berpeluang Tembus 7.100 di Akhir 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menembus level 7.100 di akhir 2023. Terutama dengan adanya fenomena Santa Claus Rally pada Desember mendatang.

Pengamat pasar modal, Hans Kwee, menjelaskan indeks saham sepanjang Oktober bergerak cenderung ke arah positif. Namun, dia memprediksi terjadi koreksi pada November dan kembali berpotensi rally pada Desember.

“Setelah tidak ada kenaikan yang signifikan selama tahun ini, kita pikir Desember ada peluang untuk Santa Claus rally walaupun tidak terlalu signifikan,” kata Hans dalam Market Buzz IDX Channel pada Rabu (18/10/2023).

Hans melanjutkan, pergerakan indeks dalam negeri juga akan dipengaruhi keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dalam menaikkan tingkat suku bunga acuan. Ia mengatakan, pada November mendatang The Fed diperkirakan masih akan menahan suku bunga.

Kemudian pada Desember diproyeksikan akan menaikkan suku bunga apabila tingkat inflasi Negeri Paman Sam tersebut kembali naik. “Jadi tren pasarnya akan konsolidasi, walaupun ada event tahun politik yang harusnya bisa jadi sentimen positif, tapi faktor global juga memengaruhi,” ujar Hans.

Sebelumnya, Head of Investment Information Mirae Asset, Martha Christina mengatakan, indeks mengalami penurunan 0,2% secara month on month di September 2023. Hal ini dikarenakan adanya kabar bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga, yang membuat nilai tukar Rupiah dan yield obligasi mengalami kenaikan.

Sementara, secara kuartalan, IHSG tercatat outperform atau naik 4,2% yang ditopang oleh kenaikan harga komoditas. Dalam hal ini, sektor bahan baku dan sektor energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik sepanjang kuartal III 2023.

“Sementara sektor teknologi menjadi pemberat IHSG, di mana secara year to date turun 16% dan secara kuartalan turun 9%,” ujar Martha.

Martha menyebut bahwa potensi window dressing masih tinggi. Sebagai informasi, Window dressing adalah kegiatan di mana investor institusi di pasar modal mempercantik portofolionya agar laporan keuangan tahunannya terlihat lebih baik. 

Sepanjang Oktober dan Desember dalam 10 tahun terakhir, IHSG mencetak rerata return 2,1% dan 2,6%. Aksi window dressing umumnya dilakukan dengan membeli efek-efek di pasar modal secara lebih agresif, sehingga membuat pasar saham bergerak positif.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement