"Kebijakan ini akan berdampak terhadap bobot saham Indonesia dalam indeks Emerging Markets MSCI," ujarnya.
Masih dari dalam negeri, investor menanti realisasi laporan keuangan kuartal III-2025 dan membaiknya perekonomian domestik pada kuartal IV-2025. Sebelumnya, BBCA mencatatkan kinerja yang solid, BBNI cenderung mengalami tekanan dari sisi biaya dana sehingga menekan laba, dan BMRI juga mencatatkan penurunan laba seiring dengan meningkatnya beban provisi dan beban lain-lain di kuartal III-2025.
Sementara itu, indeks di Wall Street ditutup menguat ke rekor tertinggi pada perdagangan Senin. Faktor positif berasal dari meningkatnya optimisme pasar terkait potensi tercapainya kesepakatan dagang antara AS-China yang membantu mencegah terjadinya perang dagang.
"Sementara itu ekspektasi akan penurunan suku bunga The Fed pada pekan ini meningkat seiring dengan data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan," ujarnya.
AS dan China menyusun kerangka kesepakatan dagang pada Minggu (26/10/2025), menandai kemajuan besar dalam menyelesaikan sengketa dagang saat ini dan menyingkirkan risiko eskalasi lebih lanjut menjelang batas waktu 1 November. Menteri Keuangan AS mengatakan perundingan tersebut menghilangkan ancaman Trump yang akan mengenakan tarif 100 persen terhadap impor China mulai 1 November 2025.
"Kerangka kesepakatan ini membuka jalan bagi kesepakatan dagang potensial yang akan disepakati ketika Presiden Trump dan Presiden Xi bertemu di akhir pekan ini," katanya.