Sementara, inflasi inti diperkirakan meningkat lebih terbatas menjadi 2,5 persen di April. Peningkatan ini seiring dengan periode Idulfitri pada awal April.
Dari Amerika Serikat, data GDP Growth Rate kuartal I-2025 serta Personal Consumption Expenditure (PCE) price Index di Maret akan menjadi fokus pasar. Kedua data ini akan dirilis pada Rabu (30/472025). Angkanya diperkirakan melambat ke 0,4 persen quarter-to-quarter (qtq) dibandingkan 2,4 persen pada kuartal IV-2024.
“Fluktuasi pada penerapan tarif Trump mendasari hal tersebut,” ujar Valdy.
Sejumlah saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).
(Rahmat Fiansyah)