“Dengan demikian, kami perkirakan IHSG akan menguji support psikologis yang berada pada level 6.500 pada perdagangan Senin (17/3),” jelasnya.
Membaca fundamental dalam negeri, investor bersiap menyambut rilis data neraca perdagangan Februari. Sebagai catatan, surplus perdagangan Indonesia pada Januari tercatat sebesar USD3,45 miliar, jauh di atas ekspektasi USD1,91 miliar.
Kenaikan surplus ini terutama dipicu oleh penurunan impor sebesar 2,67 persen YoY, yang disebabkan oleh depresiasi rupiah, melemahnya daya beli, serta dampak libur panjang. Sementara itu, ekspor tumbuh 4,88 persen, meskipun masih di bawah proyeksi 6,99 persen.
Dari sisi global, perhatian investor tertuju pada data ekonomi Amerika Serikat, khususnya rilis penjualan ritel bulan Februari. Data ini diperkirakan mengalami perbaikan dengan kenaikan 0,50 persen secara bulanan (MoM), dibandingkan periode sebelumnya.
Penjualan ritel di luar sektor otomotif juga diprediksi meningkat 0,50 persen MoM dari sebelumnya minus 0,40 persen MoM.