sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Dan Rupiah Lesu di Awal Pekan, Harga Emas Terpantau Stabil

Market news editor Wahyudi Aulia Siregar
20/12/2021 17:36 WIB
Kinerja pasar keuangan di penutupan awal pekan ini mengalami pukulan yang cukup besar.
Kinerja pasar keuangan di penutupan awal pekan ini mengalami pukulan yang cukup besar.  (Foto: MNC Media)
Kinerja pasar keuangan di penutupan awal pekan ini mengalami pukulan yang cukup besar. (Foto: MNC Media)

Disisi lain, kinerja mata uang Rupiah juga mengalami pelemahan. Rupiah sempat terpuruk di atas level 14.400 per US Dolar. Meskipun menjelang sesi penutupan perdagangan Rupiah mampu mengurangi kerugiannya dikisaran level 14.394 per US dolar.

Analisa Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, menyebutkan pelemahan pasar keuangan domestik dipicu oleh kekuatiran akan adanya varian terbaru Covid-19 Omicron yang sangat potensial menekan kinerja pasar keuangan secara keseluruhan. Langkah inggris yang memberlakukan lockdown menjadi pemicu meningkatnya kekuatiran pelaku pasar global.

"Omicron akan menjadi ancaman yang menakutkan bagi pelaku pasar. Pekan ini hingga tutup akhir tahun, sentiment pasar masih akan dihantui oleh penyebaran omicron itu sendiri," sebut Gunawan, Senin (20/12/2021).

Sejauh ini, sambung Gunawan, belum ada sentiment positif yang mampu memperbaiki tekanan di pasar. Terlebih pekan depan adalah pekan dengan banyak waktu libur. Sehingga sentimen kian sedikit dan sangat rawan bergerak di teritori negatif.

Meski demikian, harga komoditas emas justru masih mampu bertahan di awal pekan ini. Meskipun terbilang stabil dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Harga emas terpantau memiliki kecenderungan untuk bergerak ke atas. Harga emas hari ini mampu diperdagangankan di kisaran level USD1800-an per ons troynya.

"Fokus pelaku pasar akan tertuju pada data penambahan pasien Covid-19 di tanah air, serta melihat sejauh mana Omicron menyebar. Jadi kalau data pasien terus memburuk, saya mengkuatirkan pasar keuangan akan mengikuti dengan terus bergerak di zona merah," tandasnya. (TIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement