IHSG masih bisa tumbuh 4,91 persen secara ytd.
Analis senior di Samuel Sekuritas Indonesia M. Alfatih, misalnya, berpendapat IHSG kemungkinan masih akan melemah ke arah 6.850, lalu sekitar posisi 6.750.
Alfatih mengestimasi, level pivot (titik potensi pembalikan/reversal) di 7.030. “[J]ika indeks dapat menguat di atas level ini maka trend turun sejak September 2022 dapat berkurang,” kata Alfatih saat dihubungi IDXChannel, Rabu (12/10/2022).
Di saat IHSG terseok-seok, saham-saham berkapitalisasi pasar kecil hingga menengah malah menjadi ‘ladang cuan’ para trader.
Sebut saja, hari ini, saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) menjadi top gainers dengan melonjak 20,27 persen ke Rp89 per saham. Kapitalisasi pasar (market cap) SDMU hanya sebesar Rp101,04 miliar.
Kemudian, saham Grup Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melompat hingga batas auto rejection atas (ARA) (khusus saham dengan notasi X) 10,00 persen ke Rp66 per saham. Market cap BNBR sebesar Rp1,40 triliun.