"Kita lihat di pekan depan masih IHSG juga dipicu beberapa data ekonomi yang akan rilis seperti PMI, CPI, cadangan devisa, dan GDP. Data ekonomi tersebut akan menunjukkan tingkat pemulihan ekonomi nasional kita," lanjutnya.
November, bagi Nengsih, adalah bulan koreksi bagi IHSG ketika membaca data historis pergerakan indeks pada 10 tahun terakhir.
Adapun musim tersebut diproyeksikan bakal menjadi momentum masuknya investor di pasar modal.
"Dari 2010-2019, biasanya November itu tercatat mengalami koreksi, rata-rata sampai 1,13 persen, di mana 8 dari 10 tahun terakhir IHSG tercatat mengalami penurunan,"tuturnya.
Sentimen tapering Federal Reserve (The Fed) juga bakal menanti IHSG sejalan dengan pengumuman kepastiannya pada pertengahan November.