Adapun, sejak awal bulan April, investor asing telah mencatatkan arus modal keluar dari pasar saham mencapai Rp34 triliun.
Dalam risetnya, Mirae Asset Sekuritas menyebut bahwa pelemahan Rupiah saat ini tergolong cukup aneh, karena di tengah indeks Dolar yang cenderung menurun dalam sekitar sebulan terakhir. Indeks Dolar saat ini berada pada level 104,3.
Mirae Asset Sekuritas menilai pelemahan Rupiah terpengaruh oleh faktor musiman pada kuartal dua 2024, di mana selalu terjadi peningkatan permintaan Dolar dari dalam negeri, terkait dengan pembayaran dividen dan repatriasi. Selain itu mulai masuknya musim haji untuk tahun ini turut berdampak kepada peningkatan permintaan USD.
Dari sisi global, pasar masih menunggu rilis data ketenagakerjaan AS bulan Mei yang akan diumumkan besok malam. Pasar memprediksi angka non-farm payroll AS bulan Mei naik menjadi 185k.
Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan accumulated buy pada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
(SLF)