Indeks sektor teknologi (+3.34%), energi (+3.16%) dan industri (+2.68%) memimpin pergerakan indeks sektoral.
Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI 7DRR di level 3,5% meskipun tingkat inflasi Indonesia masih tetap rendah. Bank Indonesia terlihat terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak percepatan pemulihan ekonomi di negara maju yang membuat capital out flow berpotensi terjadi di emerging market.
Leader:
BBCA, EMTK, ARTO, BBRI, BMRI
Laggard:
UNVR, TOWR, BBHI, MYOR, POLL
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi menguat dengan terkonsolidasi setelah saham AS bergerak menuju level tertinggi sepanjang masa. Investor akan bersikap hati-hati di akhir pekan mencerna beberapa data ekonomi yang rilis beragam dan rentetan rilis laporan keuangan emiten setelah pergerakan saham global yang berada di jalur untuk kenaikan mingguan moderat, didukung oleh pendapatan perusahaan yang umumnya kuat dan dukungan stimulus.
Ekuitas berjangka merosot di Australia dan Hong Kong. Jepang tutup untuk liburan.
Harga komoditas energy mayoritas naik di mana harga minyak mentah WTI (+2.29%) dan Batubara (+2.65%) menguat lebih dari dua persen begitu juga harga komoditas logam seperti Timah (+1.79%) dan Nikel (+1.49%) yang naik lebih dari sepersen. Secara sentimen IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan terbatas. (TYO)