IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (14/11/2024) berpotensi cenderung menguat sepanjang perdagangan. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 7.286-7.347.
Pengamat Pasar Modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, mulai konsolidasi, IHSG menuju bottoming. Indikasi bottoming mulai terlihat di mana IHSG mengalami pelemahan terbatas pada empat candlestick terakhir.
"Walaupun net sell asing belum sepenuhnya berakhir, namun beberapa saham nampak sudah akan mengalami reversal, misalnya dari saham perbankan ada BBRI dan BMRI yang pelemahannya sudah terbatas dan beberapa kali mengalami penguatan," kata William dalam analisisnya, Kamis (14/11/2024).
Menurut William, saham-saham Prajogo Pangestu, khususnya BREN juga sudah ikut membantu mendongkrak IHSG.
"Dimulainya fase bottoming berarti pilihan saham untuk buy on weakness lebih banyak. Namun masih perlu hati-hati dalam memilih saham, beberapa faktor seperti net buy atau sell asing dan tren dari saham masing-masing memiliki peran untuk pengambilan keputusan ini," kata William.
Investor asing sebelumnya kembali net sell mencapai Rp816 miliar. Tekanan net sell belum berakhir, masih memungkinkan untuk membuat IHSG bergerak konsolidasi.
Dengan demikian, secara analisis teknikal, dalam empat candlestick terakhir nampak pergerakan IHSG sudah mulai konsolidasi pada area demand zone 7.213-7.337. Ini menjadi indikasi bahwa IHSG sudah memulai fase bottoming-nya.
Berikut rekomendasi saham hari ini secara teknikal dari WH Project:
1. BLES, buy, support 250, resistance 280
Posisi candlestick menguat konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk trend following.
2. AALI, sell on strength, support 6.450, resistance 7.050
Potensi downtrend terindikasi dari pembentukan dead cross pada indikator MA5 dan MA20.
3. BREN, buy on weakness, support 7.100, resistance 8.825
Posisi candlestick menguat konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk trend following. Berpotensi menguat menutup gap pada 8825.
4. TLKM, wait and see, support 2.460, resistance 2.730.
Posisi candlestick melemah konsisten di atas MA5 dan MA20, indikasi strong downtrend.
(Fiki Ariyanti)