Sementara secara teknikal, analis menilai IHSG membentuk candlestick shooting star yang mengindikasikan potensi koreksi.
Adapun indikator stochastic RSI juga disebut berpotensi membentuk death cross di area pivot. Level resistance IHSG berada di 8.300, dan support di 8.200.
"Sehingga IHSG berpotensi menguji level 8.250-8.200 pada pekan depan," katanya.
Pada perdagangan Jumat (24/10/2025), IHSG ditutup nyaris stagnan di level 8.271,72 atau turun tipis 0,03 persen. Sepanjang perdagangan, indeks sempat melanjutkan penguatannya dan menyentuh level tertinggi intraday di 8.351,05.
(Rahmat Fiansyah)