Investor terlihat berhati-hati diakhir pekan ditengah ketidakpastian langkah pertemuan FOMC dalam prospek suku bunga dan angka kasus covid-19 varian baru yang terus meluas. Investor asing terpantau alami aksi beli bersih sebesar Rp23,11 miliar.
Leader:
TLKM, BBHI, BSIM, TPIA, INCO

Laggard:
BBRI, BMRI, AGRO, EMTK, BBNI
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi mengawali pekan dengan menguat setelah ekuitas AS mencatatkan rekor baru pada hari jumat dalam pergerakan reboundnnya. Indeks Futures naik di Jepang, Australia dan Hong Kong.
Bank sentral China memotong jumlah uang tunai yang harus disimpan sebagian besar bank sebagai cadangan, menopang keuntungan, dan pemerintah mengusulkan aturan baru tentang perusahaan yang terdaftar di luar negeri.
Ketegangan antara AS dan China terus berkembang dimana AS menambahkan 34 entitas China ke daftar hitam ekonominya atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan pengawasan teknologi tinggi di Xinjiang. Investor akan mengalihkan perhatian mereka ke musim pendapatan kuartal kedua yang dimulai minggu ini untuk tanda-tanda kekuatan perusahaan.
Dari harga komoditas, Minyak mentah West Texas Intermediate naik 2,2 persen menjadi USD74,56 per barel, Batubara naik 1.49 persen, Nikel naik 2.05 persen dan Timah naik 0.14 persen. Secara sentimen IHSG berpotensi menguat diawal pekan. (RAMA)