Dengan demikian, secara analisis teknikal, IHSG kembali terkoreksi setelah menyentuh resistance MA5.
Adapun posisi candlestick IHSG membentuk pola dark cloud cover, indikasi pelemahan efek jenuh beli yang cepat terbentuk menandakan bahwa IHSG masih downtrend.
Selain itu, nilai transaksi harian berada di bawah rentang rata-rata harian Rp10 triliun mengindikasikan bahwa pergerakan IHSG disebabkan oleh panic buying saat transaksi sepi jelang musim liburan. "IHSG masih jauh dari kondisi reversal," ujar dia.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:
- BRPT, buy, support 800, resistance 975. Pergerakan harga membentuk pola double bottom dengan bottom pada 800 dan neckline pada 975 (pola belum terkonfirmasi).
- INCO, wait and see, support 3.350, resistance 3.740. Potensi pelemahan menguji support pada 3.350.
- GOTO, wait and see, support 67, resistance 75. Pergerakan harga membentuk pola head & shoulders dengan neckline pada 67 (pola belum terkonfirmasi).
- SATU, buy, support 230, resistance 258. Penguatan konsisten di atas MA5 dan MA20 (trend following).
(DESI ANGRIANI)