Selain itu, perhatian juga tertuju pada rilis data Indeks PMI Komposit dan PMI Jasa untuk kawasan Eropa, Inggris, dan Jerman. Data tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran awal tentang kondisi perekonomian di wilayah-wilayah tersebut.
Adapun, proyeksi neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) untuk bulan Februari kembali menunjukkan defisit yang semakin melebar, diperkirakan mencapai USD68 miliar. Hal itu disebabkan oleh peningkatan impor yang berkelanjutan selama dua bulan terakhir, mencapai kisaran USD300 miliar, sementara ekspor cenderung stagnan sekitar kisaran USD250 miliar.
Di samping itu, proyeksi kenaikan klaim pengangguran awal menunjukkan tanda-tanda kehilangan pekerjaan yang semakin banyak, yang berpotensi menurunkan kepercayaan konsumen dan menghambat investasi bisnis.
“Faktor-faktor ini dapat mengakibatkan dampak negatif seperti peningkatan tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang melambat,” ujar Valdy.
Valdy merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dicermati investor antara lain, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).