IHSG Hari Ini Terbang, Bursa Asia Malah Kompak di Zona Merah

IDXChannel - Kinerja apik yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak diikuti oleh indeks lainnya di kawasan Asia. Bahkan, mayoritas mengalami koreksi pada perdagangan Jumat pagi (21/1/2022).
Hingga pukul 10:46 WIB, Hang Seng Hong Kong (HSI) tertekan -0,69% di 24.780,00, Kospi Korea Selatan (KS11) melemah -1,52% di 2.819,21,
Nikkei 225 Jepang (N225) anjlok -1,92% di 27.238,50, Taiwan Weighted (TWII) koreksi -1,47% di 17.950,14, S&P / ASX 200 Australia (AXJO) turun -2,46% di 7.161,60, dan Shanghai Composite China (SSEC) terpuruk -0,84% di 3.525,38.
Berbeda dari lainnya, Indonesia Composite Index / IHSG menanjak 0,37% di 6.651,66.
Sebagian besar pasar saham di Asia jatuh pagi ini menyusul terpuruknya Wall Street pada penutupan semalam, yang terluka oleh kekhawatiran atas pengetatan kebijakan moneter dari Federal Reserve dan sejumlah data ekonomi Amerika Serikat.
"Aksi jual saham AS kemarin brutal dan akan mendominasi Asia pagi ini," kata Ekonom ING di Singapura, Rob Carnell, dilansir Reuters, Jumat (21/1/2022).
Rob memaparkan bahwa masih ada sekantong optimisme yang datang dari China. Menurutnya, Negeri Tirai Bambu masih lebih akomodatif terhadap kebijakan moneter.
Seperti diketahui, Bank sentral China (PBOC) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan hipotek untuk pertama kalinya selama dua tahun. Langkah ini dinilai merupakan putaran baru dalam pelonggaran kebijakan moneter yang bertujuan untuk menopang lemahnya ekonomi yang dipicu masalah sektor properti dan penyebaran varian Omicron.
"Perbedaan utama dalam kinerja pasar ekuitas antara AS dan China adalah persoalan kebijakan moneternya," kata Analis Invesco, David Chao.
David menilai kebangkitan ekonomi China merupakan katalis positif bagi pasar, meskipun pengetatan di AS dapat menambah volatilitas pasar dalam jangka pendek ke depan di bursa global. (TYO)