Sebelumnya pada akhir sesi I perdagangan Kamis (27/2/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hingga 2,63% ke level 5.539,38. Hal tersebut menjadi level terendah sejak 16 Maret 2017 dengan posisi di level 5.518,24.
Akibat pelemahan IHSG ke bawah level psikologis 5.600 yang dinilai bisa mengancam kondisi perekonomian nasional. Dikutip dari Sindonews, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung memberi kondisi waspada dan mempersiapkan protokol krisis apabila pelemahan IHSG semakin memburuk.
Dikatakan Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo, pihaknya terus melakukan pemantauan di tengah penurunan indeks di atas 2% sampai siang ini. Menurutnya, BEI memiliki protokol krisis yang akan digunakan apabila penurunan IHSG semakin berat.
“Kami melakukan pemantauan apalagi IHSG turun lebih dari 2%. Tapi belum sampai masuk protokol krisis karena itu sekarang statusnya sedang berjaga-jaga,” kata Laksono seperti dikutip dari Sindonews di Jakarta, pada Kamis (27/2/2020).
Apabila penurunan hingga akhir perdagangan hari ini di atas 5%, ungkap Laksono, baru pihaknya melakukan tahapan awal protokol krisis.