Saham Grup Salim di sektor tambang, AMMN, tergerus 1,40 persen, sedangkan saham milik konglomerat Low Tuck Kwong, BYAN, minus 0,25 persen.
Tidak hanya saham-saham konglomerat, saham emiten telekomunikasi BUMN, TLKM, juga tertekan, turun 1,17 persen.
Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menjelaskan bahwa penurunan IHSG terjadi secara serempak, terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar, seperti bank-bank besar dan emiten milik Pragojo Pangestu.
“MSCI mengeluarkan pengumuman terkait tidak dimasukkannya BREN, CUAN, dan PTRO dalam list investasi mereka. Hal ini mengakibatkan panic selling di market yang berakibat domino,” kata Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Jumat (7/2).
Dari sisi makro, kata Michael, isu utama yang memengaruhi pasar adalah perang dagang yang kembali dipicu oleh kebijakan Presiden AS, Donald Trump.