IHSG Minim Katalis-Likuiditas Kering, Riset Ini Sebut saatnya ‘Cabut’ dari Saham

Di samping itu, pembelian bersih atau net buy investor asing di pasar reguler sepanjang 2023 hanya Rp2,24 triliun. Menurut Algo Research, investor asing lebih tertarik mencatatkan net buy di saham perbankan.

“Oleh karena itu, akan sulit untuk melihat harga yang lebih tinggi di pilihan sektor kecuali ada yang mau beralih ke preferensi yang lain,” kata Algo Research.

Konsekuensinya, sektor-sektor tersebut menjadi rentan terhadap profit taking terutama sektor retail dan rokok yang kinerjanya di atas 20 persen secara year to date (YTD).

Di sisi lain, investor asing juga mencatatkan penjualan bersih atau net sell dalam jumlah jumbo di pasar saham Indonesia.

Melansir data BEI per Rabu (8/3), investor asing telah melego saham di pasar reguler hingga Rp2 triliun sepanjang 2023. Adapun, saham bank yang kerap menjadi sasaran lego investor asing dengan jumlah jumbo.

Seperti saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sahamnya dilego investor asing di pasar reguler masing-masing sebesar Rp1,5 triliun dan 1,3 triliun secara YTD. (Lihat tabel di bawah ini.)

Melihat pertimbangan di atas, Algo Research menilai, saat ini merupakan saat yang tepat untuk ‘cabut’ dari pasar saham.

“Menurut kami, inilah saatnya untuk mulai menjual di buan Maret untuk mengurangi kerugian dan melindungi modal serta meningkatkan posisi kas,” tulis Algo Research.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.