“Dengan diperolehnya dividen, perseroan akan mendapatkan tambahan likuiditas yang nantinya akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan,” tulis manajemen dalam Keterbukaan Informasi.
Sementara BIMA mengalami penurunan tertinggi yaitu mencapai minus 6,76 persen. Adapun harga saham emiten ini anjlok menjadi Rp276/saham. Selama sepekan, kinerja saham BIMA juga mencatatkan performa negatif, yakni berada di angka minus 7,38 persen.
Selain BIMA, NASI juga mengalami ARB pada penutupan perdagangan Jumat (24/6/2022). Ini menjadi kali keempat emiten ini kena ARB beruntun di pekan ini. Adapun harga saham NASI merosot sebesar 6,72 persen menjadi Rp222/saham. Sementara kinerja sahamnya secara mingguan memerah di angka minus 22,92 persen.
PTDU turut ikut kena ARB di hari ini menyusul tiga emiten lainnya. Adapun harga saham terkoreksi sebesar minus 6,67 persen menjadi Rp112/saham. Meski mengalami ARB pada penutupan perdagangan Jumat (24/6/2022), emiten ini mencatatkan kinerja harga saham positif yang tumbuh 10,89 persen selama sepekan.
Selain empat emiten di atas, dua emiten lainnya juga anjlok mendekati ARB di hari ini. Emiten tersebut adalah PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), dan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS).