Dinar Fitra Maghiszha
Sementara secara kuartalan (QoQ), pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam diperkirakan naik menjadi 0,5 persen dibandingkan dengan 0,2 persen pada kuartal sebelumnya. Indeks Harga GDP juga diperkirakan meningkat tipis ke 2,6 persen dari sebelumnya 2,5 persen.
Dari dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (17/2).
“NPI diperkirakan turun tipis dari bulan sebelumnya yang berada di angka USD2,24 miliar, menjadi USD2,2 miliar pada bulan Januari,” jelas analis.
Sedianya tren pelemahan ekspor masih berlanjut dalam dua bulan terakhir. Data menunjukkan, dari pertumbuhan sebesar 10,26 persen pada Oktober, angka ini menurun menjadi 9,10 persen di November dan anjlok ke 4,78 persen pada Desember.
Sebaliknya, pertumbuhan impor menunjukkan volatilitas tinggi, di mana sempat turun drastis dari 17,49 persen pada Oktober menjadi hanya 0,01 persen di November, sebelum kembali melonjak ke 11,07 persen. pada Desember.
Adapun saham-saham pilihan yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas untuk perdagangan Senin (17/2) meliputi CPIN, PWON, MAPA, INDY, ENRG, dan SMGR.
(Nur Ichsan Yuniarto)
