"Selain itu, candle terakhir akan menguji EMA20 sebagai dynamic resistance dan membentuk doji yang menunjukkan mulai adanya keraguan dari pelaku pasar untuk melanjutkan kenaikan. Terlebih pasar saat ini masih dipengaruhi oleh berbagai sentimen negatif," tutur Imam.
Imam menjelaskan, sentimen global pertama datang dari perkembangan tarif Donald Trump. Jika kebijakan semakin tidak jelas atau maju-mundur, maka ini dapat meningkatkan ketidakpastian dan semakin menekan kekhawatiran pasar.
Kedua, inflasi AS yang akan rilis pada Rabu, 12 Maret 2025. Dari sisi konsensus, inflasi AS diproyeksi berada di angka 2,9 persen (yoy) atau lebih rendah dari Januari yang sebesar 3 persen.
"Sedangkan inflasi inti menurut konsensus diproyeksikan berada di angka 3,2 persen (yoy), lebih rendah dari Januari di 3,3 persen (yoy). Data ini merupakan data yang sangat dinantikan oleh pelaku pasar untuk melihat kebijakan The Fed ke depan," kata Imam.