"Data foreign flow juga harus diperhatikan misal ketika IHSG mengalami kenaikan, apakah terjadi akumulasi dari investor asing atau justru melanjutkan distribusi sehingga hanya berupa mark up, seperti yang sering terjadi salah satunya pada Jumat kemarin," jelasnya.
Secara nyata pelemahan IHSG pada pekan lalu (4-8 November 2024) tergerus 2 top losers yakni IDX Technology dan IDX Property. IDX Technology melemah 5,3 persen dalam sepekan kemarin yang memang menjadi salah satu sektor yang mengalami koreksi terdalam, ketika indeks sedang downtrend.
Sektor teknologi akan mendapat sentimen positif, salah satunya ketika suku bunga acuan menurun karena akan memberikan alternatif sumber pendanaan yang lebih baik. Hal ini pun memberikan peluang penguatan sektor ini, ketika suku bunga atau BI rate mengalami penurunan, menyusul penurunan suku bunga yang lebih dulu dilakukan The Fed pada Jumat lalu.
Sementara itu, IDX Property dalam sepekan kemarin turun sebesar 3,9 persen yang memang menjadi sektor yang paling akhir atau laggard pergerakannya dibandingkan pergerakan market keseluruhan.
“Jika dilihat dari trend jangka panjangnya, sektor properti memang sudah bergerak sideways yang panjang, sehingga untuk bisa mulai bergerak uptrend untuk jangka menengah hingga panjang membutuhkan proses dan waktu yang panjang juga," jelasnya.
Untuk jangka pendek, lanjut Dimas, secara teknikal jelas sektor properti sudah breakdown dari support sehingga momentum kenaikan yang terjadi dalam 2 bulan terakhir sudah berubah tidak sekuat seperti yang terjadi dalam 2 bulan terakhir.
Mengulas tentang potensi market pada 11-15 November 2024, Dimas mengimbau para trader benar-benar mencermati sejumlah sentimen yang kemungkinan mempengaruhi pasar selama satu pekan kedepan. Pertama, inflasi tahunan AS bulan Oktober.
Pada Rabu ini pekan ini inflasi tahunan AS bulan Oktober diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 2,6 persen.
Capaian ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 2,4 persen namun masih berada di dalam rentang yang sama dalam 3 bulan terakhir.
The Fed sendiri sudah lebih dulu menurunkan suku bunga acuannya pada Jumat lalu, dimana hal ini akan memengaruhi indikator inflasi untuk bulan berikutnya.