"Jika kita lihat dari target yang ditetapkan The Fed yaitu inflasi 2 persen di 2024 maka data inflasi Oktober apabila sesuai dengan konsensusnya masih sejalan untuk semakin mendekati target inflasi yang ditetapkan The Fed tersebut,” ujar Dimas.
Kedua, PPI bulanan AS (Oktober). Sehari setelahnya inflasi AS juga rilis dari sisi produsen. PPI bulanan AS Oktober diprediksi mengalami kenaikan level 0,2 persen. Capaian bulan ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tidak mengalami kenaikan sama sekali dibanding bulan Agustus.
Seperti diketahui bahwa indikator ini sempat menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar dan pemangku kebijakan, karena mengalami penurunan yang konsisten dalam beberapa bulan terakhir sehingga kekhawatiran akan kemungkinan perlambatan ekonomi AS bahkan resesi sempat ramai dibicarakan.
“Akan tetapi, setelah kemenangan Trump dalam Pilpres kemarin, yang salah satu kebijakan ekonominya dalah menurunkan tarif pajak penghasilan dan usaha serta akan memperkuat posisi keuangan perusahaan di AS maka kekhawatiran terhadap terjadinya pelemahan atau resesi ekonomi AS sudah mulai surut,” pungkasnya.
Berkaca pada kondisi market yang masih rawan koreksi, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 1 Reksa Dana Saham Power Fund Series yang berisikan saham-saham konsumer yang defensif dan 3 saham defensif untuk inspirasi trading pada minggu ini hingga Jumat, 15 November 2024.
1. Buy Reksa Dana Saham Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC).
2. Buy on Pullback INDF (Current Price: 7.700, Entry: 7.550, TP: 7.800, ST: 7.500)
3. Buy on Breakout BREN (Current Price: 6.875, Entry: 6.900, TP: 7.300, ST: 6.700)
4. Buy BRMS (Current Price: 450, Entry: 450, TP: 520, ST: 415)