IDXChannel - Setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan dengan penurunan terdalam di sektor teknologi sebesar 7,6%, bursa saham diprediksi akan berbalik arah menguat karena sejumlah sentimen penopangnya yakni neraca perdagangan, BI Rate dan inflasi AS.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Rifqi Satria Dinandra mengatakan, IHSG ibarat panas-dingin pada minggu lalu imbas tertekan oleh sektor teknologi dan properti atau real estate.
"Teknologi yang melemah ini terimbas bursa global yang sektor teknologinya juga melemah. Sektor properti dan real estate ada profit taking karena beberapa minggu lalu sempat menguat," tegas Rifqi dalam keterangan resmi, Senin (13/2/2023).
Menurut Rifqi, secara umum saham-saham minggu lalu tertopang rilis PDB Indonesia dan cadangan devisa. Pada kuartal IV 2022, PDB Indonesia tumbuh 5,01% yoy dengan pertumbuhan tertinggi sektor transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makanan-minuman yang didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan kunjungan wisatawan mancanegara.
"Secara tahunan PDB Indonesia tumbuh 5,31% yang tertopang pengeluaran dan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,93% yoy dan menjadi sumber pertumbuhan terbesar 2,61%. Sementara itu, industri pengolahan juga tumbuh 4,89% yoy sehingga menjadi sumber pertumbuhan terbesar berdasarkan lapangan usahanya," jelasnya.