Ia menilai, pergerakan ini sejalan dengan tren global yang tengah dibayangi kekhawatiran terkait pasokan logam. "Ini mengikuti outlook global yang memberi supply shortage untuk tembaga dan logam industri lainnya," tuturnya.
Selain itu, ketidakpastian global turut mendorong minat terhadap aset lindung nilai seperti emas.
"Serta emas yang mengalami kenaikan dari uncertainty global," imbuh Michael.
Tak hanya itu, Michael juga mencermati saham-saham yang terkait dengan Grup Prajogo Pangestu yang kini masuk radar investor global.
"Dan juga saham-saham Pak PP [sebutan investor ritel untuk Prajogo] yang berada dalam radar indeks MSCI," katanya.
Kerap Gap Up, Tatap Level 7.600?
Michael juga menyoroti fenomena langka yang terjadi di pasar saham belakangan ini, khususnya pada pergerakan IHSG.