Namun, data tersebut justru harus dibarengi dengan deflasi pada indeks harga produsen AS sebesar 0,5 persen pada April.
Rilis data tersebut menekan imbal hasil US Treasury 10 tahun ke level 4,43 persen. Data tersebut membuka peluang bagi rupiah untuk menguat terhadap dolar AS (USD).
"Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang Rp16.400 hingga Rp16.470 per USD pada hari ini," katanya.
Di sisi lain, harga emas berbalik naik ke level USD3.236 per ons troy. Memburuknya data Producer Price Index (PPI) mengindikasikan ekonomi AS tengah alami pelemahan setelah kebijakan kenaikan tarif.