Sebagian besar indeks sektoral mengalami penurunan antara lain keuangan -1,81%, industri -0,53%, properti -2,23%, transportasi -4,16%, siklikal -2,98%, nonsiklikal -1,28%, teknologi -2,71%, kesehatan -1,18%, bahan baku -2,27%, dan infrastruktur -1,44%. Sementara yang menguat adalah energi 0,08%
Saat market ambruk, investor asing terpantau memanfaatkan strategi 'buy in the dip' yang kali ini disertai 'buy on war' di tengah kekhawatiran atas situasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Net Buy asing hingga sesi satu ini secara akumulatif sebesar Rp669,42 miliar, terdiri dari Rp587,99 miliar di pasar reguler dan Rp81,44 miliar di pasar negosiasi-tunai.
Pembelian asing di pasar reguler antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp167,5 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp145,3 miliar, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp54,1 miliar.
Sementara net-sell asing yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp107,2 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp57,6 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp20,0 miliar
Saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) melejit 18,60% di Rp102, PT Medco Energi International Tbk (MEDC) tumbuh 9,82% di Rp615, dan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) melesat 8,77% di Rp186.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) anjlok -6,74% di Rp360, PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) turun -6,72% di Rp111, dan PT MNC Land Tbk (KPIG) terpuruk -6,67% di Rp112. (FHM)