Selain itu, Indonesia masih mencatatkan deflasi di Agustus 2024 secara bulanan yang disebabkan penurunan dari harga komoditas pangan.
Untuk indeks sektoral mayoritas ditutup bervariasi pada sesi I. Sektor konsumer siklikal mengalami penurunan terdalam sebesar 4,44 persen.
"Penurunan sektor tersebut disebabkan oleh rilis data deflasi pada Agustus 2024 secara bulanan yang menjadikan kekhawatiran akan daya beli masyarakat Indonesia," katanya.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah melemah 0,45 persen menjadi Rp15.548 per USD. Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp5,4 triliun, lebih rendah dari nilai transaksi pada sesi I perdagangan Senin (2/9). Di mana perdagangan saham tertinggi didominasi oleh saham sektor konsumer dan perbankan besar.
(Fiki Ariyanti)