sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Terbebani Sentimen The Fed dan Omicron di Tahun Macan, Ini Catatan Analis

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
01/02/2022 08:56 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir koreksi pada perdagangan Senin (31/1/2022) menyambut Hari Raya Imlek 2022.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir koreksi pada perdagangan Senin (31/1/2022) menyambut Hari Raya Imlek 2022. (Foto: MNC Media)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir koreksi pada perdagangan Senin (31/1/2022) menyambut Hari Raya Imlek 2022. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir koreksi pada perdagangan Senin (31/1/2022) menyambut Hari Raya Imlek 2022.

Secara teknikal, pergerakan indeks terakhir cenderung volatile, menunjukkan tekanan jual masih membayangi setiap jengkal kenaikannyam dengan range  di 6.626.65 - 6.669,91. 

Pengamat Pasar Modal Rovandi menilai banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan indeks acuan menyambut tahun 'Macan Air' ke depan. Rovandi mencermati sentimen kenaikan suku bunga dan pengetatan kebijakan Federal Reserve / The Fed juga masih membebani pasar, terutama emiten-emiten perbankan bigcaps yang sensitif terhadap isu global.

Menurutnya, gerak indeks yang fluktuatif ini merupakan respons atas sentimen domestik yakni penyebaran varian Covid-19 yang semakin meningkat.

"Kalau sentimen The Fed saya rasa sejak minggu lalu sudah ada, tetapi saat ini lebih banyak dari Covid-19, yang kita tahu telah meningkat per harinya," kata Rovandi dalam Session Closing IDXChannel, dikutip Selasa (1/2/2022).

Rovandi membaca musim laporan keuangan emiten juga mulai menjadi perhatian investor pasar modal mengingat beberapa perusahaan mulai melaporkan kinerja kuartalan dan full yearnya.

Secara garis besar, Rovandi mewanti-wanti ada koreksi lanjutan di bursa terutama berkat sentimen yang terjadi baik di tingkat domestik maupun mancanegara.

"Jadi saya rasa banyak faktor yang mempengaruhi indeks, tetapi ini cuma technical correction saja, investor masih profit taking melihat perkembangan market kita, terutama dari Covid-19 dan juga saat laporan keuangan yang dirilis banyak dinilai pengamat akan di luar ekspektasi," tukasnya.

Seperti diketahui, koreksi indeks kemarin membawa performa lima hari terakhir berada di zona merah sebesar -0,36%. Namun demikian, aktivitas investor asing secara akumulatif masih cenderung net-buy dengan nilai Rp83,98 miliar. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement